Kamis, 22 Agustus 2013

"Teman atau Musuh"

Ini adalah sebuah kisah pendek tentang diriku, yang bercerita tentang kisah cinta yang membingungkan dan cukup menyayat hatiku. cést la vie.... ya inilah hidup, senang dan duka adalah sebuah equilibrium yang menyusun apa itu kehidupan.
 
 
 
 
Teman atau Musuh....???
·      Persahabatan yang harmonis
 Hai... Namaku Risma Edriyani, kalian bisa memanggilku Risma. kini usiaku 15 tahun, sekarang aku duduk di bangku sekolah kelas satu SMK, nama sekolahku SMK Mawar dan mengambil jurusan Tata Busana, dengan ekskul modeling, aku mendapat kelas TB yang diartikan sebagai kelas Tata Busana. Sekolahku mempunyai tiga jurusan yaitu TB (Tata Busana), TG (Tata Boga atau masak memasak) dan TE (Tekhnik Elektronik atau Audio Video)
  Di sana aku menemukan kegemaranku di bidang fashion.Teman terdekatku di sekolah adalah Dina, Citra, dan Veby. Walau banyak teman tapi teman terdekatku adalah mereka. Mereka sangat baik denganku, susah senang kami selalu bersama, canda tawa riang gembira selalu terpancar di wajah kami.
 
Hingga pada suatu hari....

"
Guys, gue bosen nih latihan di sekolah mulu, hari ini kita latihan di out door aja yuk?" Ujarku kepada teman-temanku.
"Yups, gue juga. gue suka pendapat lo ris, sekali-kali kita refreshing" Ujar Citra.
"Yaudah yuk kita keluar nyari tempat yang asik" Ujar Veby.
  Setelah kami berdiskusi untuk mencocokan tempat yang enak dan nyaman untuk kami latihan, kami langsung bergegas pergi ke tempat yang kami inginkan tersebut, karena saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB.

Di Taman.....
 
  Kami memilih taman yang dekat karena jarak dari sekolah kami tidak terlalu jauh dari taman itu.
 
“Din, liat deh cowok yang lagi duduk di atas motor itu” Ujarku kepada Dina (menunjuk kepada salah satu cowok yang berada di sekitar taman).
“Oh, itu?” Ujarnya (menunjuk orang yang dimaksud).
“Iya, lo tau nggak dia siapa?” Ujarku penasaran.
“Mmm..... kayaknya gue pernah liat tapi dimana ya?” Ujarnya.
“Iya, makanya gue nanya sama lo, kali aja lo kenal sama dia” Ujarku kembali.
“Mmm..... lo naksir ya??” Ujarnya (tersenyum padaku).
“......” Aku hanya diam lalu tersenyum.
“Mmm..... gue tau ma, kalo lo suka sama orang pasti muka lo aneh plus senyum-senyum gak jelas” Ujarnya menjelaskan.
“Ah elu mah Din, bisa aja deh” Ujarku.
 
  Tiga jam telah berlalu, kami pun pulang ke rumah masing-masing dikarenakan hari sudah sore.
 
  Keesokan harinya, di sekolah.....

"
Eh Ris, liat deh cowok yang duduk di depan kelas 11 TE. Itu cowok yang kemaren kan?" Ujar Dina.
"Mana...mana...?? eh iya, betul tuh. Oh ternyata dia senior kita?" Ujarku (melihat c owok di depan kelas).
"Iya, wah lo punya peluang yang bagus tuh buat ngegebet dia" Ujarnya lagi.
"Ah bercanda lo, kan dia senior masa' iya senior pacaran sama junior?" Ujarku.
"Bisa aja kali Ris, namanya juga cinta. Hahahaha" Ujar Dina.
“Ya ya ya” Ujarku.
 
 Kami berjalan masuk ke dalam kelas…

  Didalam Kelas...

"
Huh.. lama banget si belnya. Gue kan laper" Ujarku menggerutu.
"Sabarlah bentar lagi juga bel" Ujar Dina.

  15 menit kemudian bel istirahat pertama berbunyi

"Net....net...." Yang  menandakan bahwa jam istirahat kami dimulai. Aku pertama kali keluar kelas dan langsung menuju kantin untuk membeli makanan.

Di
Kantin...

"
Cepet banget lu Ris nyampenya" Ujar Veby.
"Iyalah, tau sendiri kalo gue laper gimana, tadi pagi gue kesiangan jadi nggak sempet makan" Ujarku.
"Hemm ya ya ya" Ujarnya.

Beberapa menit kemudian...

"
Eh Ris liat deh cowok yang di depan warung  pojok" Ujar Dina (menunjuk warung yang di pojok).
"Itu cowok yang kemaren sekaligus anak 11TE itu kan?" Ujarnya lagi.
"Mana??" Ujarku tak melihat.
"Itu yang lagi duduk" Ujarnya (tangannya mengarah pada salah satu cowok yang sedang duduk dengan memegang segelas es kelapa).
"Oh iya, udah yuk kita langsung ke kelas" Ujarku (menarik tangan Dina).
  Disaat Aku dan Dina membalikkan badan untuk kembali ke dalam kelas karena tidak ingin cowok itu melihatku, dan  tiba-tiba……..
 
"Risma...??" Ujar cowok itu memanggilku dan ternyata dia mengetahui namaku.
"Ya?" Ujarku menjawabnya.
"Boleh minta nomer telfon kamu gak?" Ujarnya lagi.
"Oh iya, bentar. By the way tau nama aku dari siapa?" Ujarku (mengeluarkan handphone dan memberikan nomer telfon padanya yang tersimpan di handphoneku).
“Satu sekolahan tau kamu kali... Miss lenjeh di kelas 10 TB. Ya kan??” Ujarnya dengan senyuman di wajahnya.
“Mmm.... iya deh yang tenar mah semua pada tau” Ujarku.
"Oke makasih ya?" Ujarnya.
"Iya sama-sama, aku balik ke kelas ya kak udah di tinggalin. Oh iya nama kakak siapa?" Ujarku.
“Yoga, oke bye ” Ujarnya.
 
  Aku masuk kembali ke dalam kelas.
 
"Eh Ris, kok lo senyum-senyum sendiri si?" Ujar Dina.
"Kakak kelas yang kita temuin di taman kemaren minta nomer telfon gue" Ujarku.
"Oh ya?" Ujar Veby.
"Iya" Ujarku dengan mimik wajah senang.
 
"Net..net..net.." Bel berbunyi bertanda bahwa istirahat kami sudah selesai. Kami belajar kembali.
 
Tiga jam kemudian...
 
"Net....net....net....net...." Bel pulang sekolah sudah berbunyi.
 
"Ris pulang sama siapa?" Ujar Halimah, teman sekelasku.
"Sendirilah, emang kenapa?" Ujarku.
"Gpp, mau bareng gak?" Ujarnya kembali.
"Boleh" Ujarku.

  Di rumah..

(Kring... Kring.... Kring...) H
andphoneku berbunyi...
"Halo..." Ujarku.
"Hai... Ris, ini aku, Yoga" Ujarnya lewat telfon.
"Oh hai juga kak, ada apa?" Ujarku kembali bertanya.
"Gpp cuma mau nelfon kamu aja, ganggu nggak?" Ujarnya.
"Oh... nggak kok kak. Emang ada apa?" Ujarku kembali.
"Besok kamu berangkat sekolah sama siapa?" Ujarnya.
"Sendiri, emang kenapa kak?" Ujarku.
"Gpp, boleh aku jemput gak?" Ujarnya kembali bertanya padaku.
"Boleh, jemput aja" Ujarku.
"Oke, besok aku jemput ya?" Ujarnya.
"Oke, ditunggu ya kak" Ujarku.
“Oke” Ujarnya (mematikan telfon).
 
  Keesokan harinya di depan gerbang sekolah aku bertemu dengan teman-temanku. mereka melihatku berangkat sekolah diantar oleh senior yang kemarin kami temui di taman.
 
Setelah turun dari motornya, Veby, Citra dan Dina mendatangiku.
 
"Oh my god, Risma lo mimpi apaan semalem? Kok bisa di anterin sama dia???" Ujar Dina.
"Nggak mimpi apa-apa" Ujarku.
"Kok bisa di anterin sama dia?" Ujarnya lagi.
"Iya ris, kok lo bisa di anterin sama dia?" Ujar Citra menyambung.
"Nggak tau, tiba-tiba aja kemaren sore dia nelfon gue terus ngajak berangkat bareng, ya udah gue ikut. Lumayan ngirit ongkos hehehe..." Ujarku.
"Hehehe iya juga ya, yaudah semoga lo bisa dapetin dia ya ris?" Ujar Dina.
"Iya, good luck ya ris?" Ujar Citra.
"Oke, ya udah, yuk kita masuk kelas bentar lagi bel nih" Ujarku sambil berjalan masuk kelas.
 
 Usai pulang sekolah, aku dan teman-teman pulang terakhir karena kami ingin membicarakan koreografi acara fashion hari Sabtu.
 
Di tengah aku dan teman-teman sedang berdiskusi, kak Yoga menghampiriku.
 
"Ris, udah mau pulang kan?" Ujarnya.
"Iya, emang kenapa kak?Ujarku.
"Boleh aku anterin kamu pulang?" Ujarnya.
"Ya udah, bentar lagi ya kak" Ujarku.
"Oke, aku tunggu di depan gerbang ya" ujarnya.
“Oke” Ujarku.
 
  Sepuluh menit setelah ia pergi akupun menghampirinya untuk diantarkan pulang.
 
  Kurang lebih 300 meter dari sekolah ada Cafe.Cafe itu tempat biasa aku dan teman-teman makan siang, lalu ia mengajakku ke Cafe itu.

"
Ngapain kesini kak?" Ujarku bingung.
"Aku mau ngajak kamu makan, boleh kan?" Ujarnya.
"Oh, Boleh" Ujarku.

Di Cafe...
 
  Lima menit setelah kami memesan minuman, dan minuman itupun tiba di mejaku, beberapa detik setelah minuman yang kami pesan sudah datang kak Yoga memegang tanganku.
 
"Ris, apa kamu udah punya pacar?" Ujarnya.
"...??" Aku diam sejenak dan sambil bertanya-tanya mengapa ia mengatakan hal itu.
"Ris..?" Ujarnya kembali.
"Emang kenapa kak?" Ujarku kembali bertanya.
"Aku suka sama kamu, apa kamu mau nerima aku sebagai pacar kamu?" Ujarnya.
"...kakak bercanda kan?" Ujarku bingung.
"Nggak, kakak gak bercanda, kamu mau kan nerima kakak?" Ujarnya lagi.
"Gimana ya kak? Kita kan baru kenal...
gini aja deh, gimana kalo kita jalanin dulu?" Ujarku memberi pendapat.
"Yaudah, tapi kita pacaran ya Ris,dan jangan bilang kakak adek panggilnya aku kamu aja, Boleh?" Ujarnya senang.
"Ya udah terserah kakak aja, eh maksud aku terserah kamu aja" Ujarku.
 
  Keesokan harinya kak Yoga kembali menjemputku, sesampai di sekolah seperti biasanya, Dina, Citra dan Veby menungguku di warung depan sekolah dan melihatku di antar oleh kak Yoga lagi.
 
"Ris, lo jadian ya sama si Yoga?" Ujar Veby kepadaku dengan nada suara yang menunjukkan bahwa ia tidak senang jika aku bersamanya.
"...."Aku hanya memberi senyuman padanya.
"Ris, lo beneran jadian sama dia?" Ujar Citra kembali bertanya.
"..." Aku kembali tersenyum dan kepalaku mengangguk-angguk kepada mereka.
"APA....?????" Ujar mereka bersamaan.
"Kok bisa?? ceritain dong" Ujar Dina.
"Oke" Ujarku.

  Sambil
berjalan kearah kelas dan menunggu bel masuk kelas, aku menceritakan kejadian semalam sewaktu pulang sekolah bersamanya....
 
·       Kecemburuan yang mengakibatkan konflik
  Keesokan harinya seperti biasa aku di antar jemput oleh kak Yoga dan hubunganku dengannya semakin harmonis, persahabatanku pun begitu, walau terkadang Veby suka marah gak jelas kalau Aku dan Teman-teman yang lain menceritakan kak Yoga.
"Mungkin Veby suka dengan kak Yoga" Pikirku sesaat.
"Ah apaan sih??" Ujarku dalam hati sambil menghilangkan rasa curigaku terhadap Veby.
"Masa' iya Veby suka sama kak Yoga? itu gak mungkin Veby kan sahabat gue, gak mungkin dia khianatin gue" Ujarku kesal dalam hati sambil menghilangkan rasa curigaku terhadapnya.
 
  Keesokan harinya...
 
  Hari ini hari Jum'at, dan terakhir aku latihan fashion dan kak Yoga selalu menemaniku untuk latihan. Namun di hari itu, aku merasakan ada hal ganjil dalam Veby dan kak Yoga, hal yang di sembunyikan oleh mereka dariku.
"Ris, coba liat Veby sama si Yoga deh" Ujar Dina.
"Kenapa?" Ujarku bingung.
"Kenapa Veby gitu banget sama si Yoga?" Ujar Citra.
"Nggak tau, biarlah. mungkin Veby suka sama dia" Ujarku lagi.
"Kok gitu, dia kan cowok lo, kok lo jadi gitu? Kalo si Veby jadian sama si Yoga gimana? Ujar Dina.
"Iya ris, lo harus bisa cegah  itu, lo gak mau kan kalo Veby ngerebut si
Yoga?" Ujar Dina menjelaskan.
"Iya si, tapi kan gue cuma PACAR bukan ISTRI, so bisa putus kan? Kalo ISTRI? emang sih bisa jadi MANTAN ISTRI atau MANTAN PACAR. tapi kan kalo ISTRI masih agak susah banyak proses, kalo PACAR? nggak perhatian dan sayang sama cinta lagi, putus kan? Lagi pula dia juga kan temen kita guys" Ujarku kembali menjelaskan.
"Tapi kan..." Ujar Dina.
"Udah jangan di bahas lagi, kalo kita udah ada bukti baru kita ambil tindakan" Ujarku memotong pembicaraan Dina.
 
  Dua hari setelah fashion di hari Sabtu, kak Yoga tidak pernah menjemput atau pun mengantarku pulang, namun ia mengantar dan menjemput Veby sahabatku sendiri.
  Jujur saat itu aku gak tau, apakah aku masih mengaggap Veby sebagai temanku atau musuhku....
 
"Tuh kan Ris, gue bilang juga apa? Lo gak percaya si...?" Ujar Dina.
"Iya Ris, sekarang? elu kan yang jadi korbannya?" Ujar Citra.
"Iya, makasih kemaren udah ngingetin tapi gue gak dengerin" Ujarku.
"Sekarang kita harus ngelakuin apa? Veby jahat banget sama lo Ris, tega gebetin pacar lo, sementara tuh cowok masih jadi pacar lo" Ujar Citra.
"Iya, si Yoga juga gimana si? dia kan masih pacaran sama Risma kok malah jalan sama Veby?!!" Ujar Dina kesal.
"Udah... udah...kita cari waktu lain untuk mojokin mereka saat mereka berdua, tapi inget jangan di sekolah ya?" Ujarku kepada Dina dan Citra.
"Ya udah, tenang Ris gua bantu lo buat nyelesaiin masalah ini karena kita sahabat" Ujar Dina.
"
Iya gua juga" Ujar Citra.

  Hari
Minggu disaat Aku, Dina, dan Citra sedang pergi berjalan-jalan di sebuah taman. Kami melihat Veby dan kak Yoga di sekitar taman yang sedang kami lewati,
lalu kami menghampiri mereka yang sedang duduk berdua di bangku taman.


"Heh, lo punya otak
nggak si? elu kan masih pacarnya Risma kenapa jalan sama Veby??? Emang status lo sama risma udah mantan??!!!
elu juga, lo tau kan kalo dia pacarnya Risma dan lo sahabat Risma kenapa lo khianatin Risma??!!!!" Ujar Citra kepada Veby.
"Iya, nggak punya otak lo jadi sahabat, mulai sekarang lo bukan sahabt kita lagi!!!!" Ujar dina kesal kepada veby.
"Kak... Aku nggak nyangka kalo kakak tega jahatin aku dengan cara kayakgini. Aku kecewa sama kakak. Veb lo kenapa tega si ngelakuin ini ke gue? Salah apa gue sama lo? Kak mulai sekarang hubungan kita putus.... dan buat lo Veb, kita bukan sahabat lagi…" Ujarku.
 
  Kak Yoga dan Veby yang ada di tempat hanya bisa diam dengan muka yang pucat, menurutku wajar mereka memasang mimik wajah seperti itu.
·       Melabrak Veby
Keesokan harinya Veby merasa bersalah dan mendekatiku di kelas.


"Ris.." Ujar Veby
.
“Apa?" Ujarku menjawabnya.
"Maafin gue ya?" Ujarnya.
"Maaf buat apa?" Ujarku merasa antaraku dan dia tidak pernah terjadi masalah.
"Soal di taman kemarin" Ujarnya pelan.
"Oh... Kenapa si lo tega ngelakuin itu ke gue Veb?? Apa salah gue ke elo sampe lo segitu teganya ngelakuin hal itu ke gue??" Ujarku kesal ketika mengingat kejadian itu.
"Iya makanya gue minta maaf Ris, lo mau maafin gue kan??" Ujarnya kembali.
"Terserah, lo gak mikir apa perasaan gue kaya gimana? Hah??? lo gak mikir....??? apa emang lo sengaja buat ngerebut dia dari gue? lo sengaja pengen nyakitin gue?? jahat lo Veb. Gue gak mau sahabatan sama lo lagi....!!!!" Ujarku.

  Di luar ada Citra dan Dina yang ingin masuk kelas dan menemuiku. Namun aku keluar dan menghiraukan mereka aku memilih pergi ke toilet untuk mencuci mukaku yang kucel karena tanpa sengaja air mata jatuh mengalir di pipiku.


  Kembaliku kedalam kelas, ku melihat Veby yang menangis mungkin akibat di tegur oleh Citra dan Dina, karena ku melihat mereka berada di depan meja Veby.

"
Sudah....sudah... ngapain diperpanjang lagi si? gue juga udah ngelupain masalah kemaren kok" Ujarku melerai.
"Tapi gak bisa gitu juga dong Ris, dia udah buat lo sakit dan putus sama Yoga, terus lo mau ngelupain itu semua??" Ujar Dina.
"Iya, mungkin Veby gak sengaja buat nyakitin gue, dan mungkin si Yoga bukan yang terbaik buat gue, lebih baik sakit sekarang dari pada nanti. udahlah yang lalu biarlah berlalu... kita mulai halaman baru, ok?" Ujarku kembali untuk mendinginkan suasana yang disaat itu sedang panas.
"Iya gue minta maaf ya Ris? lo mau kan maafin gue?" Ujar Veby padaku.
"Iya gue maafin. Tapi jangan lo ulangin lagi ya?" Ujarku kepada Veby untuk menyelesaikan obrolan.
"Kalo nggak ada Risma udah abis gue cakar lo" Ujar Citra yang masih geram padanya.
"Udahlah kita lupakan masa lalu kita, lebih baik kita mulai halaman baru yang lebih baik" Ujarku lalu mengajak Citra dan Dina pergi.
 
  Akhirnya Aku, Citra dan Dina pergi meninggalkan Veby dikelas.


  Hidupku semakin perfect tanpa kehadiran kak Yoga di hidupku, walau setiap bertemu ia selalu menatapku. Setiap ia mendekatiku, Aku selalu menghindar dan memilih pergi dengan teman-temanku atau mencari kesibukan.

 
·       Veby dimusuhi
 Setelah berminggu-minggu dan sudah melewati Ujian Tengah Semester. Aku, Citra dan Dina semakin akrab, kita selalu menebar tawa dan selalu bersama-sama.
Bahkan jika
Veby menghampiri, kita selalu menghindar.

Di
Cafe...

"
Guys, sebenernya gue ngerasa nggak enak sama Veby...." Ujarku pelan.
"Buat apa lo kasihan dan nggak enak sama dia?" Ujar Citra.
"Iya, kan dia udah jahat banget sama lo" Ujar Dina.
"Tapi dia tetep temen kita guys" Ujarku kembali menjelaskan.
"Udahlah biarkan dia begitu kalo dia udah bener-bener merasa bersalah, dia harus ngelakuin satu hal buat kita" Ujar Dina.
Gimana caranya? Tapi jangan keterlaluan ya?" Ujarku.
"Tenang aja.. percaya sama gue" Ujar Dina.

  Di malam hari Citra dan Dina merencanakan sesuatu di rumah Dina.


  Keesokan harinya...

"Ris.." Citra memanggilku dengan nada suara yang sedikit keras karena dia ada di seberang jalan.
"Ya?" Ujarku menjawab.

Citra mendatangiku
...

"
Gue sama Dina ada rencana bagus buat si Veby" Ujar Citra.
"Inget ya, jangan keterlaluan" Ujarku kepada Citra.
"By the way mana dina? dia belum dateng?" Ujarku lagi kepada Citra karena Dina belum ada di sini.
"Dia lagi di jalan, mungkin sebentar lagi nyampe, tunggu aja" Ujarnya.


  Sambil menunggu Dina datang Aku dan Citra duduk di bawah pohon depan sekolah.

 
  Lima menit setelah kami menunggu Dina, akhirnya Dina sampai.


Di kelas..

"Dina??
lo beneran mau ngasih kaya gini ke Veby??? kalo guru tau gimana???" Ujarku terkejut ketika masuk keruangan kelas yang sudah di kotori oleh mereka.
"Iya" Ujar Dina dan Citra sambil tersenyum licik.
"Gila lo" Ujarku kesal lalu meninggalkan mereka berdua.


  Aku meninggalkan kelas, dan di luar Aku bertemu Veby. Ketika Veby masuk kelas, Veby terkejut melihat kelas yang berantakan dan banyak sampah dimana-mana.

"
Lo mau jadi sahabat kita lagi?" Ujar Citra.
"Iya, gue mau Cit. Karena kita sahabat. gue nyesel sama apa yang udah gue lakuin ke Risma" Ujarnya.
"Oke, kalo emang lo mau, lo gantiin gue sama Risma dan Dina buat piket hari ini. Dan lo harus bersihin nih kelas. Sampai bersih" Ujar Dina kepada Veby.
"Ya udah, kalo emang gue harus ngelakuin hal itu, gue lakuin yang penting kita jadi sahabat lagi ya?" Ujarnya kembali.
"Ya udah bersihinlah" Ujar Citra. lalu meninggalkan Veby sendirian didalam kelas.

 
  Bel masuk berbunyi, kami masuk ke dalam kelas dan belajar seperti biasa. Di saat istirahat Aku mendekati Veby, dan minta maaf padanya soal kejadian tadi pagi.
 
·       Menjalin persahabatan kembali...
Kami bersahabat kembali, kami melupakan masa lalu kami.

"
Guys, bentar lagi ulangan kita harus giat belajar ya?" Ujar Veby.
"Iya, Tengah Semester kan?" Ujarku.
"Iya betul juga tuh, gimana kalo kita belajar bareng? di rumah gue?" Ujar Dina.
"Betul juga tuh, sekalian kita ngisi soal yang susah dan yang belum diisi?" Ujar Citra.
"Ya udah yuk pulang, gue udah capek nih. Pengen tiduran di kamarku yang damai.... Hehehehehehe" Ujarku mengajak pulang.
"Ya udah, lagian juga udah sore, dan udah sepi nih sekolahan" Ujar Dina.
"Yuk..." Ujar Veby mengajak Dina.

Usai
Ujian Tengah Semester dan sekarang adalah waktu untuk perbaikan nilai, aku dan teman-temanku melihat di papan pengumuman sekolah, dan ternyata nama kami tidak terdaftar di dalam daftar perbaikan nilai. aku dan teman-temanku berkumpul di warung depan sekolah sambil memesan minuman.

 Di
saat itu, pembina pramukaku dating kha Shendi namanya, dan mengajakku untuk menemaninya makan siang.

"Ris Sibu
k nggak?" Ujarnya padaku.
"Nggak kak, kenapa?" Ujarku menjawabnya.
"Bisa temenin aku makan siang?" Ujarnya kembali.
"Mmm... Bisa kak.
 
guys, gue tinggal dulu ya?" Ujarku seraya pamit dngan teman-temanku.
"Iya, hati-hati ya ris" Ujar Dina.
"Bye" Ujarku.
"Bye" Ujar mereka bersamaan.


 Di
Cafe...

 
Kak S
hendi memegang tanganku...

"Ka
k...?" Ujarku bingung karena ia memegang tanganku.
"Ya?" Sambil menatap mataku.
 
Jujur disaat itu aku merasakan hal yang sama seperti aku dan kak Yoga waktu itu.
 
"Kok kakak megang tangan aku?" Ujarku bingung.
"Gpp, kakak cuma mau megang aja" Jawabnya.
"Emang pacar kakak nggak marah?" Ujarku.
"Nggak, kan aku belum punya pacar" Ujarnya lagi dengan tambahan senyuman di wajahnya.
"Ah bohong..." Ujarku sambil melepas tanganku dari genggamannya.
"Nggak aku gak bohong.." Ujarnya sambil meraih kedua tanganku.
"Buktinya di fb sama meja kerja kakak ada foto kakak sama cewe" Ujarku lagi.
"Itu adik aku" Ujarnya menjelaskan.


  Jujur disaat itu, aku ingin jatuh ke dalam hatinya. Dan ingin ia menyatakan cintanya kepadaku. Aku menyukainya sudah lama, awal masuk SMK, senyumnya yang manis membuatku tersipu malu.
Dan
ternyata semua itu terbukti. Ia menyatakan cintanya padaku. Dan tak kusangka bahwa aku akan menerimanya begitu saja...


 
walau aku dan dia berstatus pacaran, aku tetap menjaga imageku dan imagenya yang sebagai guru dan aku sebagai murid.

 Di rumah..


(Kring.....kring....kring.....)
handphoneku berbunyi
"Halo..." Ujarku.
"Hai.." Ujar citra.
"Kenapa Cit? Ujarku bingung.
"Jalan yuk" Ujarnya menjelaskan maksudny menelfonku.
"Kemana? gue nggak ada motor, gue lagi jaga rumah" Ujarku menjelaskan
"Kemana kek,, yah elu nggak ada motor si. Ya udah deh, nggak usah jalan.
eh tadi ngapain aja lu sama kak Shendi?" Ujarnya penasaran.
"Makan aja" Jawabku singkat.
"Masa' makan doang?" Ujarnya penasaran.
"Yaa, ada sa...tu...  lagi sii..." Ujarku pelan.
"Oh ya?? apa??" Ujarnya penasaran.
"Besok aja gue ceritain sama yang lain juga" Ujarku.
"Hemmm..... ya udah deh. Tapi janji ya? lo harus ngasih tau gue sama yang lain???" Ujarnya.
"Iya.." Ujarku.
"Yaudah, bye Risma" Ujarnya seraya mengakhiri obrolan.
"Ya, bye" Ujarku menjawab lalu mematikan telfon genggamku.
 

 
Keesokan harinya..

Di Warung

"
Eh Ris gimana yang tadi sore? Katanya lo mau cerita sekarang.. Ayo ceritain ke kita" Ujar Citra.
"Iya Ris, ayo.. Ceritain ke kita... Penasaran nih" Ujar Dina yang ikutan penasaran
"Mmmm oke oke...." Ujarku.

  Lalu aku menceritakan kejadian kemarin siang sewaktu aku menemani makan siang dengan kak Shendi


"
Oh my god. Risma??? lo seriusan jadian sama kak Shendi????" Ujar Citra.
"....." Aku hanya Mengangguk-angguk.
"Woww... gila lo Ris, macarin pembina pramuka..?? nggak nyangka temen gue bisa segila itu" Ujar Dina.
"Iya, hebat lo Ris. Pertama senior terus sekarang pembina?? Woww..." Ujar Citra.
“Iya, baru juga masuk smk eh udah dapet gebetan banyak banget, mantan juga ada lagi...” Ujar Veby.


 Beberapa menit kemudian
 
 
"
Hai girls..." Ujar kak Shensi menghampiri kami.
"Hai juga kakak pembina pramuka...” Ujar kami bersamaan sambil tertawa kecil.
"Wah kayaknya lagi pada happy nih.." Ujarnya kepada kami.
"Ah nggak juga si kak" Ujar Dina.
“Iya bukan kita tapi Risma. Risma happy kita juga happy” Ujar Veby.

  Lalu kak Shendi duduk disampingku.

"
Ehemm ehemm" Citra menyindirku.
"Kenapa Cit?" Ujar kak Shendi padanya.
"Uhm nggak, Cuma keselek biji jengkol.... hahahahah” Ujarnya.
“Hahahahaha” tawa kami meramaikan suasana.
"Ris, nanti pulang jam berapa?" Ujar kak Shendi padaku.
"Belum tau kak, kan bebas.." Ujarku padanya.
"Aku anterin ya?" Ujarnya lagi.
"Cie..cie.... Dianterin pulang......
Ada apa tu??" Ujar Dina menyindirku hingga membuatku malu.
"Kenapa?" Ujar kak Shendi.
"Nggak kak, nggak kenapa kenapa..." Ujar dina dengan wajah tersenyum.


·         Perpisahan kami dengan Veby..
 Seminggu setelah masa remedial atau perbaikan nilai. Waktunya pembagian raport... Disaat itu kami sangat sedih,, karena kami mengetahui bahwa Veby akan pindah sekolah....


"Guys.. Gue pergi dulu ya. Gue harap gue selalu diinget sama kalian.... Dan gue akan selalu inget kalian semua
maafin gue kalo gue banyak salah sama kalian semua, terutama sama lo Ris.. maafin gue ya". Ujar Veby.
"Pergi?? Pergi kemana???" Ujarku.
"Gue mau pindah ke Medan, gue mau jaga nyokap di sana" Ujarnya.

  Akibat Veby berkata seperti itu, suasana senang kini menjadi sedih

"
Jangan lupain kita kita ya veb??" Ujar Dina.
"Iya, pasti guys...." Ujar Veby dengan mata berkaca-kaca ingin menangis.
"Jangan nangis dong..." Ujarku.
"Iya, gue gak nangis kok" Ujarnya menghibur.
"Selamat jalan Veb... Semoga lo seneng temenan sama kita" Ujarku.
"Iya, makasih semuanya, soalnya udah baik sama gue" Ujarnya menghibur.


  Beberapa menit setelah pembagian raport, kami mengantar Veby sampai gerbang sekolah karena ia di jemput oleh omnya. Kami duduk di warung depan sekolah sambil minum jus jeruk. Berbincang-bincang kecil.... Dengan tawa kecil

  Beberapa menit kemudian kak Shendi datang menghampiriku.



"Ris bisa keruanganku sebentar gak?" Ujarnya
.
"Oh iya kak
Sebentar ya guys.." Ujarku.
"Gpp Ris, gue juga mau pulang. Udah di telfon nyokap gue. mau pergi soalnya" Ujar Dina.
"Iya gua juga, bye Ris sampe ketemu kapan-kapan ya? Hehehe" Ujar Citra.
"Oke deh, bye" Ujarku.




   Di Ruangan Kak Shendi...

" Ada apa k
ak?" Ujarku yang duduk di mejanya.
Ia mengunci ruangannya, sehingga ruangan itu hanya Aku dan Dia.
"Loh, kenapa di kunci???" Ujarku.
"Gpp, aku mau berdua sama kamu, boleh??" Ujarnya.
"Oh iya, kalo ada orang gimana?" Ujarku.
"Nggak lah, kan di kunci" Ujarnya menenangkanku.
"Oke" Ujarku sudah mulai tenang.


   Lalu ia mendekatiku, wajahnya sangat dekat denganku....
 
 
 
Aku pun menutup mataku..............
 
Dan.........


 
BERSAMBUNG….